Setelah beberapa hari, ia pun mendatangi kantor desa kembali untuk menanyakan dokumen-dokumen tersebut.
SR mengatakan R menyampaikan bahwa dana Rp 1 juta yang disepakati tidak cukup untuk mengurus dokumen.
Ia mengatakan pelaku mengalihkan pembicaraan bahwa dokumen dapat diurus. Namun, korban mau diajak berhubungan badan.
“Dia ngomong katanya ‘semua bisa saya urus asal kamu mau berhubungan badan dengan saya,” kata SR.
SR pun mengaku terkejut dengan pernyataan staf desa tersebut.
Sebab ia merasa jarang bertegur sapa dengan R meski bertetangga.
“Saya minta keadilan. Dia mengancam anak saya, dan saya juga diancam,” ujar dia.
Ia mengatakan staf desa tersebut juga mengancam dokumen yang diajukan tidak akan diselesaikan. (skr)