Aliansi.co,Jakarta- Aksi premanisme dua pria yang membubarkan kegiatan marching band anak TK, langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Kedua preman tersebut langsung ditangkap usai melakukan aksi brutalnya di kawasan Permata Pamulang, Cisauk, Tangerang Selatan pada Jumat (14/2/2025).
“Kita sudah berhasil mengamankan kedua pelaku tadi malam,” terang Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, saat dihubungi Sabtu (15/02/25).
Kedua pelaku diketahui warga sekitar berinisial S dan N serta dikenal sebagai preman kampung.
Dari tangan begundal ini diamankan barang bukti senjata tajam berupa pisau yang digunakan untuk mengancam penyelenggara marching band.
“Barang bukti yang kita amankan ada pisau yang dibawa pelaku,” terangnya.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat sejumlah siswa-siswi TK mengadakan latihan marching band di depan sekolah.
Kemudian kedua pelaku datang, dan menanyakan mengenai koordinasi keamanan.
Lalu pelaku meminta uang rokok Rp 50 ribu kepada penyelenggara.
“Jadi pelaku datang minta uang rokok, tapi dikatakan jika kepala sekolahnya sedang tidak ada, nanti nunggu kepala sekolah datang, tapi keduanya terus bolak-balik, akhirnya mereka marah dan melakukan aksi itu,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, pelaku dijerat Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Juncto Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Mereka pun terancam kurungan penjara 10 tahun.
Diberitakan sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan dua orang pria diduga anggota ormas mengamuk dan mengacak-ngacak kegiatan latihan marching band anak TK.
Aksi premanisme dua pria bertampang sangar tersebut membuat anak TK menjerit histeris.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jktnewss, aksi premanisme ini dinarasikan terjadi di kawasan perumahan Permata Pamulang, Tangerang Selatan, pada Jumat (14/2/2025).
Terlihat salah satu pelaku mengenakan celana panjang bercorak loreng salah satu ormas pemuda.
Dan satu pelaku lainnya tampak mengenakan celana pendek dan berjaket rompi.
Sambil mengamuk dan menendangi peralatan marching band, pria bercelana loreng tampak menodongkan pisau kepada penyelenggara marching band.
“Jagoan pada loh, hah?” kata pria bercelana loreng dalam rekaman video, dikutip Sabtu (15/2/20250.
Sementara pria bercelana pendek dengan arogan memukul wajah seorang pria yang diduga guru.
Tak sampai di situ, pria bercelana loreng juga menghardik anak TK yang ada di lokasi seraya mengeluarkan sesuatu yang diduga pisau dari balik pinggangnya.
Aksi brutal tersebut disaksikan para guru dan siswa-siswi yang berada di lokasi.
Terdengar dalam video suara siswa-siswi menjerit histeris karena melihat aksi premanisme di depan mata mereka.
Kegiatan marching band itu pun terhenti usai dibubarkan para begundal tersebut.
“Telah terjadi pemalakan di Pamulang, Setu, Tangerang Selatan pada hari ini Jumat 14/2/25,” bunyi keterangan yang tertera dalam video.
“Kronologinya pemalakan, anggota tim saya diminta uang Rp50.000, namun kami sudah bilang uangnya nanti diberikan ketika acara drum band anak-anak sudah selesai. Kejadian tersebut dilihat oleh anak-anak yang sedang berlatih marching band dan orang tua murid,” sambung keterangan itu.
Menurut keterangan dalam unggahan, peristiwa pemalakan dan ancaman ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi dari pihak berwajib terkait aksi premanisme ini.