Aliansi.co, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya efisiensi dan penghematan dalam penyusunan kriteria anggaran dengan melakukan pemotongan pada hal-hal yang tidak esensial.
Untuk itu, Prabowo menegaskan akan memangkas anggaran untuk hal-hal yang bersifat seremoni atau upacara, seperti perayaan ulang tahun hingga perjalanan dinas.
“Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun laksanakan secara sederhana di kantor, di ruangan, kalau perlu yang hadir hanya 15 orang sisanya di vidcon-kan. Perjalanan dinas dikurangi, saya potong setengah, dengan setengah kita bisa menghemat Rp20 triliun lebih, kalau kita hitung Rp20 triliun berapa puluh ribu gedung sekolah bisa kita perbaiki,” kata Prabowo dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/1/2025).
Prabowo menegaskan penyusunan anggaran harus bisa memenuhi kriteria untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas.
Ia juga menekankan penyusunan anggaran harus memenuhi kriteria yang mengarah kepada swasembada pangan dan energi.
Dalam hal swasembada pangan dan energi, Prabowo menuturkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia tidak akan mengimpor beras, jagung, maupun garam.
Bahkan, ia menyampaikan bahwa sasaran swasembada pangan dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan, yaitu pada akhir 2025 atau paling lambat awal 2026.
“Jadi mungkin tiga tahun lebih cepat dari sasaran yang kita tetapkan. Artinya bahwa dengan niat baik, dengan kerja keras, dengan orientasi kepada negara dan bangsa, kebijakan yang masuk akal akan membuahkan hasil yang cepat,” ujarnya.