Kalah gugatan kedua, Noverizky makin heran karena Rea justru melaporkannya ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan memalsukan akta notaris.
Shaheen juga disebut turut melaporkan dirinya terkait tuduhan penipuan dan penggelapan.
“Yang mengherankan, seorang DPO yang sudah keluar rednoticenya bisa membuat laporan ke polisi. Mana bisa begitu. Dia aja buronan, gimana BAPnya?”
Noverizky kemudian melaporkan balik Rea ke Polres Metro Jakarta Selatan
“Proses hukumnya sedang berjalan. Mau dia didekingi siapa saja, saya nggak takut karena saya benar dan punya bukti-buktinya,” katanya
Noverizky juga mengaku memiliki bukti sangat kuat sebagai ‘senjata pamungkas’ yang bisa menjerat Rea dalam skandal besar.
“Dia itu pemain lama. Korban-korbannya juga banyak selain kasus dengan saya ini. Bahkan dia juga sudah dilaporkan. Para korbannya sudah menghubungi saya,” imbuh Noverizky
Di sisi lain, terkait proses pailit yang sedang berjalan, Noverizky menegaskan, Rea akan menanggung akibat besar dari apa yang dilakukan kepada dirinya dan kepada korban-korban lain.
“Selain berpotensi masuk penjara, harta kekayaannya juga akan habis,” tandasnya
Sebelumnya, Rea menuding Noverizky menahan uang bisnis yang seharusnya diperuntukkan kepada dirinya dari Mohammad Shaheen bin Sidek
Rea menerangkan, Shaheen telah mengirimkan uang sejumlah hampir Rp Rp 6,4 miliar kepada Noverizky Tri Putra Pasaribu, yang sebelumnya pernah ditunjuk menjadi kuasa hukum Shaheen.
Uang yang awalnya akan dipergunakan untuk kepentingan bisnisnya bersama Rea, diserahkan kepada Noverizky Tri Putra Pasaribu sesuai instruksinya kepada Shaheen.
Menurut Rea, hal ini dikarenakan, Noverizky tidak mengizinkan Shaheen mengirimkan uang secara langsung kepada dirinya karena Shaheen sedang dalam permasalahan hukum di Indonesia.