Aliansi.co, Bandung-Polda Jawa Barat (Jabar) merespon dugaan ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Polda Jabar siap menyelidiki pelaku pengancaman pembunuhan hingga penculikan terhadap keluarga Dedy Mulyadi.
Diketahui, Dedi Mulyadi mendapat ancaman pembunuhan dari seorang netizen yang disampaikan dalam komentar Live Chat Kang Dedi Mulyadi pada Senin (21/4/2025).
Pemilik akun dengan nama “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!” mengancam akan membunuh Dedi Mulyadi dengan menggunakan bom bunuh diri hingga menculik keluarganya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya telah memantau dugaan pengancaman pembunuhan terhadap kepala daerah yang biasa dipanggil Kang Dedi Mulyadi atau KDM.
“Kami memonitor dan apabila (ada) permintaan pemantauan, kami tim cyber siap membantu beliau DM (Dedi Mulyadi) selaku pelapor,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Rabu (23/4/2025).
Menurut Hendra, apabila KDM melaporkan perbuatan mengancam itu ke pihak berwajib, polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan.
Terlebih, KDM menerima ancaman pembunuhan itu berulang kali.
“Bila melaporkan secara resmi kami lakukan penyelidikan dan penyidikan kepada pengancam beliau selaku pelapor,” ujarnya.
Hendra pun mengimbau kepada netizen agar bijak dalam berkomentar dan menanggapi sebuah informasi.
Menurutnya, komentar bersifat ancaman berisiko berhadapan dengan hukum.
“Imbauan kepada netizen dalam berkomentar dan menanggapi sebuah berita agar lebih bijaksana dan berperilaku baik, karena merugikan ruang publik,” katanya.
Di akun media sosial Instagram miliknya, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ancaman pembunuhan bukan hal yang baru baginya.
Bahkan, dia pernah menerima ancaman pembunuhan setelah menutup tambang ilegal di Kabupaten Subang.
Meskipun demikian, Dedi tetap merespons dengan tenang terhadap caci maki, hinaan, dan ancaman yang dialamatkan padanya.
Dedi juga menyatakan bahwa dia telah terbiasa dengan berbagai caci maki, hinaan, ancaman, dan bahkan upaya pembunuhan yang pernah dilakukan terhadap dirinya.
Dia tidak akan melaporkan orang-orang yang menghina dirinya di depan umum karena telah terbiasa dengan situasi tersebut.