Youliarti mengaku pasrah atas pencopotan jabatan oleh pimpinan Pemkot Bengkulu.
Sebab di balik tindakan stafnya tersebut, ia mengaku mendapat hidayah.
Menurutnya, sebagai pimpinan adalah hal wajar jika dirinya harus memperoleh sanksi meskipun itu adalah kesalahan dari bawahannya.
Dia tak akan menyalahkan siapapun, termasuk petugas yang mestinya bertugas mengibarkan bendera tersebut.
Dia pun menyampaikan permohonan maaf baik secara pribadi maupun secara kelembagaan atas tidak berkibarnya bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2023.
Permohonan maaf tersebut dia sampaikan baik kepada atasannya Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, serta seluruh rakyat Indonesia.
“Secara pribadi saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya yang mana dengan kelalaian kami memasang bendera Merah Putih,” katanya.
“Saya siap menerima keputusan atau konsekuensi dari atasan,” sambung Youliarti.