Senin, Juni 16, 2025

Kejati Ungkap Modus Korupsi Dinas Kebudayaan Jakarta, Modal Foto Penari Cair Rp15 Miliar

WIB

Aliansi.co, Jakarta- Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI mengungkap modus dugaan korupsi di Dinas Kebudayaan Jakarta yang hanya bermodalkan foto penari cair Rp 15 miliar.

Modus ini terungkap, saat Kejati DKI mengumumkan tiga tersangka kasus korupsi kegiatan fiktif di Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta, pada Kamis (2/1/2025).

Adapun tiga tersangka yang ditetapkan yakni Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Iwan Henry Wardhana (IHW), Kepala Bidang Pemanfaatan Disbud DKI Mohamad Fairza Maulana (MFM), dan pihak swasta selaku pemilik EO bernama Gatot Arif Rahmadi (GAR).

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Patris Yusrian Jaya mengatakan, modus yang dilakukan kedua pejabat Disbud Jakarta tersebut adalah bekerja sama dengan tersangka Gatot sebagai EO.

Baca Juga :  Hari Ketiga Lebaran, Stasiun Senen dan Gambir Masih Diserbu Pemudik

“Modusnya, EO mendatangkan orang dan dipakaikan seragam penari, lalu foto-foto di panggung seolah-olah melaksanakan kegiatan tarian tertentu, tapi tariannya tidak pernah ada,” ujar Kepala Kejati DKI Patris Yusrian Jaya, dalam jumpa pers di kantornya.

Dengan modal dokumen foto kegiatan di atas panggung tersebut, Iwan dan Fairza kemudian melaporkan telah menjalankan pertunjukan pagelaran seni budaya.

Dari kegiatan fiktif itu, lanjut Patris, mereka mendapat Rp15 miliar yang berasal dari APBD DKI Jakarta.

Adapun Gatot sebagai pemilik EO diberikan imbalan 2,5 persen yang membantu menyiapkan dokumen palsu dan stempel perusahaan fiktif tanpa berpartisipasi langsung dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Buntut Viral Izin Ngonten, Pramono Mau Rekrut Ormas Jadi Mitra Kebersihan Taman

Patris mengatakan, berdasar hasil penyidikan, perusahaan EO tersebut tidak terdaftar sehingga dipastikan kegiatan dalam surat pertanggungjawaban (SPJ) tersebut fiktif.

Bahkan, EO itu telah dua tahun berkantor di Disbud DKI Jakarta untuk menjalankan kegiatan-kegiatan fiktif seni budaya.

“Ini kemudian dibuat pertanggungjawaban seolah-olah penari ini berasal dari sanggar yang dibuat oleh EO tadi,” katanya.

Tim penyidik Kejati masih terus menghitung nilai pasti kerugian negara dalama kasus ini.

Penyidik ​​memperkirakan jumlah kerugian dari kegiatan fiktif di Disbud Jakarta bisa lebih dari Rp 15 miliar.

Baca Juga :  Gulkamart Jaksel Dapat Tambahan KDO Damkar, Untuk Apa?

Dalam penggeledahan yang telah dilakukan, kejaksaan juga menemukan stempel palsu hingga perangko untuk memalsukan dokumen laporan anggaran.

“Beberapa prangko telah dihancurkan sebelum penggeledahan, namun kami berhasil menemukan sisa-sisanya,” jelasnya.

Sejauh ini, kejaksaan telah merilis nama tiga tersangka, termasuk pemilik EO dan pegawai Dinas Kebudayaan.

Namun dari ketiga tersangka, baru EO yang ditahan, sedangkan dua lainnya sebagai tersangka akan dipanggil untuk diperiksa pada pekan depan.

“Dulu mereka diperiksa sebagai saksi, dan pekan depan kami panggil sebagai tersangka,” tandasnya.

Artikel Terkait

Berita Terpopuler

Lampiaskan Nafsu, Bu Guru Agama Ajak Siswanya Hubungan Badan, 2 Tahun Ketagihan 

Aliansi.co, Grobogan- Bu guru agama salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena kasus pencabulan terhadap seorang siswanya. Guru perempuan inisial ST...

Berita Hukum

Siapkan Advokat Profesional, Peradi YLC Gelar Leadership Development Program di Kaliurang Yogyakarta

Aliansi.co, Jakarta- Program pengembangan kepemimpinan para advokat yang digelar Peradi Young Lawyers Committee (YLC) di Griya Persada Resort & Convention Hotel, Kaliurang, Yogyakarta, resmi...

Terdampak Proyek PLTGU Karawang, Nelayan Cimalaya Wetan Berjuang Tuntut Ganti Rugi

Aliansi.co,Karawang- Nelayan Cimalaya Wetan, Karawang, hingga kini terus memperjuangkan nasibnya akibat terdampak proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). Mereka menuntut ganti rugi dari...

Insiden Mobil BMW Tabrak Mahasiswa UGM, Keluarga Christiano Tarigan Minta Maaf

Aliansi.co, Jakarta- Ayah Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan meminta maaf atas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta, pada 24 Mei 2025...

Kepercayaan Publik Meningkat, Polri Lanjutkan Operasi Preman Berkedok Ormas

Aliansi.co,Jakarta- Polri menyatakan komitmennya untuk melanjutkan operasi pencegahan kejahatan jalanan, khususnya premanisme berkedok ormas. Komitmen pemberantasan premanisme ini sebagai perwujudan dan dedikasi Polri dalam memberikan...

Noverizky Minta Dubes Arab Saudi Hadir pada Sidang Mediasi di PN Jaksel

Aliansi.co, Jakarta--Permasalahan yang terjadi antara seorang pengacara bernama Noverizky Tri Putra dengan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi belum menemui titik terang. Noverizky sebelumnya memenangkan gugatan...