Aliansi.co, Jakarta– Presiden Joko Widodo menjelaskan ada tiga hal pokok penting yang akan menjadi acuan untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045.
Pertama, stabilitas bangsa harus terjaga dengan baik, karena tanpanya tidak ada negara yang berhasil menggapai kemakmuran.
“Stabilitas bangsa ini harus terjaga. Tidak ada satu negara pun yang berhasil mencapai sebuah kemakmuran saat kondisinya tidak stabil, enggak ada,” ujar Jokowi saat meluncurkan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Djakarta Theater, Jakarta, dikutip Jumat (16/6/2023).
Hal kedua, perlunya keberlanjutan dan kesinambungan kepemimpinan.
Jokowi menganalogikan kepemimpinan pada sebuah bangsa itu seperti tongkat estafet yang harus bersambung dan bukan dimulai dari nol pada setiap kepemimpinan.
“Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin. Kalau meteran pom bensin itu ‘Pak dimulai dari nol ya’ sama ditunjukkan ini. Apakah kita mau seperti itu? Ndak kan. Masa kayak meteran pom bensin,” kata Jokowi.
“Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, ini ya kepemimpinan berikut masuk ke SMA, universitas, nanti kepemimpinan berikut masuk ke S2, S3 mestinya seperti itu. Tidak maju mundur poco-poco, ndak,” sambungnya.
Selain itu, hilirisasi industri juga menjadi hal yang sangat penting.
Menurut Jokowi, jika hilirisasi industri–misalnya pada ekosistem industri kendaraan listrik–berhasil dilakukan, maka hal tersebut akan melompatkan Indonesia.
“Kita akan melompat membangun misalnya urusan hilirisasi mineral, membangun ekosistem EV, EV baterai. Bagaimana yang dulu kita ekspor hanya mentahan, nikel ekspor hanya mentahan, bisa jadi katoda, jadi prekursor bisa jadi litium baterai,” paparnya.